TIME IS NEVER BACK

Blog ini dibuat berdasarkan perintah dari guru Teknologi dan informatika sekolahku, untuk tugas semester pertama. Masing-masing siswa diharuskan membuat minimal dua puluh posting, jika mau melihat nilai TIKnya nanti pada akhir semester satu. Jadi kami harus segera mungkin melengkapi posting kami agar bisa menyelesaikan tugas.

 
Anda Pengunjung ke :
Web Counter
Free Web Counters.
Tinggalkan Pesan Anda
.
Sekarang Pukul :
.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Libur Panjang Telah Usai
Selasa, 28 April 2009

Kegiatan belajar mengajar belum usai, ulangan semester pun belum dilaksanakan apalagi pembagian rapor, tetapi libur panjang sudah diadakan. Bapak ibu guru pun sibuk dengan urusannya masing-masing. Sebenarnya apakah yang sedang terjadi di SMA Negeri 1 Sambit ini? Setelah diselidiki ternyata pihak sekolah akan mengadakan Ujian Nasional untuk kakak-kakak kelas XII, yang rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 20-24 April 2009. Dan demi kelancaran acara ini pihak sekolah harus meliburkan siswa-siswinya yang kelas X dan XI.

Tidak basa-basi pihak sekolah memberi kami waktu belajar di rumah selama 9 hari, mulai tanggal 19-27 April 2009. Yang mana hari Senin – Jum’at tanggal 20-24 digunakan untuk Ujian Nasional, sedangkan hari Sabtu dan Senin tanggal 25 dan 27 April 2009 digunakan untuk Ujian Akhir Sekolah. Pada hari Sabtu pelajaran yang diujikan untuk program IPA dan IPS sama yaitu Agama dan Pkn, sedangkan pada hari Senin untuk program IPA pelajaran yang diujikan adalah TIK dan untuk program IPS pelajaran yang diujikan adalah TIK dan Sejarah.

Setelah 9 hari menikmati liburan akhirnya hari Selasa, 28 April 2009 masuk juga. Hidup ini rasanya semakin lebih hidup, sebab senyum dari teman-teman yang hampir seminggu ini hilang kini telah muncul kembali. Banyak cerita yang bisa kami ungkapkan lewat canda dan tawa. Wajah yang dulunya kelihatan padam sekarang telah bersinar kembali. Inikah yang dinamakan dengan surga dunia? Rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Sedih dan senang bercampur menjadi satu. Sedih karena harus kembali ke aktivitas semula, dan senang karena bisa kembali menikmati masa-masa SMA. Sungguh kenangan yang nantinya takkan terlupakan.

Untuk liburan kali ini aku merasakan adanya perpedaan yang signifikan dengan liburan-liburanku sebelumnya. Perbedaanya terasa pada aktivitas yang aku lakukan. Dulu-dulunya aku hanya menghabiskan waktu liburan di rumah, namun untuk liburan kali ini kebanyakan waktuku ku gunakan untuk mengurusi tim websiteku yaitu Tim Website Gajah Pena. Mulai dari mencari berita terupdate seperti Ujian Nasional, penginstallan computer, sampai persiapan lomba blog yang diadakan oleh salah satu universitas ternama yang ada di Ponorogo yaitu Universitas Muhammadiyah Ponorogo atau yang biasa disebut UNMUH.

Selain itu aku juga disibukkan dengan kegiatanku yang lain seperti mengikuti kegiatan Latgab (Latihan Gabungan) pramuka tingkat penegak seKabupaten Ponorogo yang diselenggarakan oleh SMKN 2 Ponorogo. Yang acara puncaknya akan dilaksanakan Survival ke Telaga Sarangan pada tanggal 8 dan 9 Mei mendatang.

posted by TIME IS NEVER BACK @ 23.40   0 comments
Ujian Nasional Tingkat SMA Telah Usai
Sabtu, 25 April 2009

Hari yang panjang dan menegangkan akhirnya selesai juga. Selama 5 hari khususnya siswa-siswi sekolah menengah atas diseluruh Indonesia dibuat tegang dan was-was. Selama 5 hari itu pula mereka harus bisa menentukan nasib mereka selama 3 tahun duduk di bangku sekolah menengah atas. Apakah mereka bisa lulus dengan nilai yang sempurna, baik, cukup, ataupun harus mengulang lagi untuk tahun depannya.

Hal itu juga dirasakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Sambit, mereka mengaku merasa deg-degan selama mengikuti ujian nasional tahun ini. Salah satunya Lina Yuni Adriani, siswi yang sekarang duduk di kelas XII IPA 2 ini menuturkan bahwa ujian nasional ini dirasanya cukup berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Perbedaanya ada pada jumlah mata pelajaran yang diujikan, yang dulunya hanya 4 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA, sekarang menjadi 6 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Sedangkan untuk standar kelulusannya yang dulunya 5,25 sekarang naik menjadi 5, 5 untuk setiap mata pelajarannya. Jadi untuk dapat lulus ujian mereka harus memiliki nilai minimum 5,5 tiap-tiap mata pelajarannya. Dia juga mengatakan bahwa mata pelajaran yang sangat sulit terdapat pada Matematika dan Biologi karena kebanyakan soal yang terdapat di lembar soalnya agak berbeda dengan apa yang telah dipelajari.

Berbeda dengan Riska, siswi kelas XII IPS 2 ini menuturkan bahwa setelah mengikuti ujian nasional ini perasaanya masih terasa was-was karena 2 mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Inggris dan Geografi dirasa sangat sulit dipahami. Sama dengan IPA, mata pelajaran yang diujikan untuk program IPS yang dulunya hanya 4 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPS berubah menjadi 6 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi. Dan yang membuatnya masih menjadi pikiran ialah berapa nilai yang akan dicapainya. Tetapi dia merasa optimis bisa lulus dengan nilai yang baik.

Untuk pelaksanaannya sendiri, selama ujian nasional ini berlansung, dari tim Website Gajah Pena tidak menemukan adanya laporan kecurangan ataupun masalah dalam ujian nasional ini. Hal itu diperkuat dengan adanya informasi dari narasumber kami yaitu Bpk. Muhammad Avit Prasetyo yang merupakan pengawas yang berasal dari MA AL-Falah Grogol. Beliau menuturkan bahwa ujian nasional yang berjalan di SMA Negeri 1 Sambit ini berjalan dengan aman, lancar, dan tertib. Kami juga mendapatkan informasi bahwa pengumuman hasil unjian nasional ini akan diumumkan pada tanggal 13 Juni mendatang.
posted by TIME IS NEVER BACK @ 10.02   5 comments
Ujian Nasional 2009
Rabu, 22 April 2009

Ujian nasional merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk membantu tercapainya tujuan dan fungsi sekolah, guna mencapai standar kelulusan. Hari ini Senin, 20 April 2009 diadakan “Ujian Nasional” untuk tingkat SMA, SMK, dan MA secara serentak di seluruh Indonesia.

Dalam ujian tingkat SMA ada 2 program pelajaran yang diujikan yaitu program IPA dan program IPS. Untuk program IPA, pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sedangkan untuk program IPS, pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Bahas Inggris, Matematika, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.

Ujian nasional untuk tahun ajaran 2008-2009 ini dilaksanakan selama 5 hari yaitu mulai hari Senin-Jum’at 20-24 April 2009. Menurut Pak Tri Agung Susetyono selaku Wakil Kepala SMA Negeri 1 Sambit menuturkan bahwa jumlah peserta yang ikut pada tahun ajaran ini berjumlah 193 siswa yang meliputi 116 siswa dari program IPA dan 77 siswa dari program IPS.

Sebelum ujian nasional ini dilaksanakan, pihak sekolah telah melakukan berbagai persiapan baik itu secara administratif maupun fisik. Untuk administratifnya pihak sekolah telah melakukan pendataan peserta yang akan ikut ujian nasional yang dikirimkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo yang kemudian diteruskan ke Diknas di Pusat yaitu Jakarta. Setelah pendaftaran peserta ujian selesai, dibuatlah SK (Surat Keputusan) penyelenggaraan ujian nasional. Di Ponorogo sendiri SK dikeluarkan oleh Diknas Kabupaten Ponorogo yang ditanda tangani oleh Bupati Ponorogo yaitu Muhadi Suyono, sedangkan dari pihak SMA N 1 Sambit SK kepanitian ditandatangi oleh Kepala SMA N 1 Sambit yaitu Drs. H. Siswanto.

Untuk mengantisipasi pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebocoran soal dan kunci jawaban, dari pihak penyelenggara ujian nasional yaitu dinas pendidikan di tingkat pusat telah bekerja sama dengan pihak POLRI. Mulai dari pengiriman soal dari pusat sampai tiba di tempat pelaksanaan. Sedangkan pada saat pelaksanaan ujian khususnya untuk wilayah Sambit dibantu oleh Polsek Sambit yang setiap harinya mengirimkan 2 orang petugas untuk membantu berjalannya ujian nasional di tempat ini. Sehingga kejadian kebocoran soal dan jawaban bisa diantisipasi.

Sebagai tindak lanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo juga telah melakukan program silang murni yang bertujuan untuk menjaga independent tiap-tiap sekolah yang melaksanakan ujian nasional. Dari SMA Negeri 1 Sambit sendiri telah bekerja sama dengan MA Almawadah Coper, Jetis, MA Al-Falah Grogol, Sawoo, MA Sulamul Huda Mlarak, dan MA Al-Islam Joresan, Mlarak. Jadi pengawas ujian di setiap instantsi bukan dari pihak yang bersangkutan melainkan dari instansi lain.

Dari Pak Tri Agung sendiri mengharapkan agar para siswa bisa tertib dalam belajar dan tenang dalam mengerjakan ujian nasional, agar para peserta dapat lulus dengan nilai di atas standar kelulusan yaitu 5,5.

Selain dengan Bpk. Agung Tri Susetyono kami juga mengadakan wawancara dengan pengawas ujian yang bertugas di SMA N 1 Sambit yaitu Bpk. Imam Suhadi dari MA Al-Islam Joresan, Mlarak, dan Bpk. Choirul Anam dari MA Al-Mawaddah Coper, Jetis. Dari informasi yang kami dapatkan, bahwa mata pelajaran yang diujikan antara SMA dan MA adalah sama. Sedangkan untuk SMK berbeda, mata pelajaran yang diujikan ada 3 yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, ditambah pelajaran Jurusan.

Untuk standar kelulusan pada tahun ini berbeda dengan tahun lalu, dari 5,25 menjadi 5,5. Dan nilai ini berlaku untuk seluruh pelajaran yang diujikan. Jadi Siswa dinyatakan lulus jika memenuhi kriteria sebagaimana yang diuraikan di atas tadi. Dalam pelaksanaan ujian nasional ini, siswa tidak diperkenankan menggunakan alat bantu seperti alat hitung dan alat komunikasi. Sehingga kegiatan ujian bisa berlangsung dengan aman dan tertib. Menurut Bapak Imam dan Choiril kegiatan ujian nasional dihari pertama ini telah berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
posted by TIME IS NEVER BACK @ 23.46   3 comments
Diklat Jurnalistik

Setiap orang pasti mempunyai kemampuan yang dapat terus dikembangkan agar dapat menjadikan insan yang berkwalitas. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kemauan untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi. Hal tersebut akan terwujud jika seseorang mau berusaha dan terus berusaha dari waktu ke waktu.

Jurnalistik merupakan salah satu bidang yang paling digemari pada saat ini. Semua kalangan tahu dan banyak yang terjun di dunia jurnalistik ini. Memang dunia ini sangat menarik untuk diarungi. Bahkan tidak jarang bahwa hal itu dijadikan mata pencaharian bagi banyak orang.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa, pada hari Kamis, 26 Maret 2009 di SMAN 1 Sambit, Ponorogo diadakan diklat dan pelatihan tentang “Jurnalistik.” Ide ini berawal dari antusias para guru-guru pembina untuk mengembangkan kwalitas anak-anak didiknya terutama dari Tim Website Gajah Pena dan Tim Jurnalis SMAN 1 Sambit, yang sama-sama bekerja di bidang Jurnalistik.

Diklat kali ini dibimbing langsung oleh Bapak Sutedjo, dosen dan ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo. Sebelum membahas tentang pelaksanaan kegiatan ini, maka tidak lengkap rasanya jika tidak mengenalkan siapa sih Bapak Sutedjo ini. Beliau ini adalah seorang dosen yang mempunyai nama samaran S.Tedjo Kusumo. Terlahir pada 10 November 1967 di kota Ponorogo. Selain sebagai dosen, beliau juga mempunyai banyak pengalaman mengenai kejurnalistikan. Beliau aktif sebagai penulis lepas. Karya-karya beliau banyak yang termuat di berbagai surat kabar, yang di antaranya pernah terbit di Kompas, Kartini, Merdeka, Swadesi, Shimponi, Gatra, Suara Karya (Jakarta), Pikiran Rakyat (Bandung), Solopos (Surakarta) dan masih banyak lagi hasil karyanya yang termuat di media lokal maupun nasional. Selain itu beliau telah menempuh berbagai pendidikan, diantaranya beliau pernah tercatat sebagai :

• Guru SMAN Bhakti Ponorogo (1997-2007)
• Guru tamu untuk beberapa sekolah di Madiun (2003-2004)
• Dosen Insuri Ponorogo (2001-2004)
• Dosen Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Saatra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo (1992-Sekarang)

Beliau juga mempunyai banyak pengalaman dibidang kemasyarakatan, diantaranya :

• Direktur Jaring Sastra Ponorogo (1992-Sekarang)
• Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul ‘ulama (2000-sekarang)
• Anggota Komota Sekolah SMAN 2 Ponorogo (2002-Sekarang )
• Anggota Tim BBE Diknas Kabupaten Ponorogo (2002-2003)
• Sekretaris Dewan Kesenian Ponorogo (2003-2008)
• Sekretaris LSM Budaya Merak-Desantara Jakarta (2002-2004)
• Sekretaris LKPM (2003-Sekarang)
• Community Organizer (CO) Gerakan Antikorupsi P3M Jakarta di Ponorogo (2003-Sekarang)
• Koordinator Bidang Pengembangan SDM Lembaga Pendidikan Ma’arif Ponorogo (2004-2009)

Bukan hanya itu saja, Bapak Sutedjo ini juga mempunyai banyak sekali prestasi, terutama dalam bidang kejurnalistikan yang diantaranya :

• Pemenang Syembara Penulisan Buku Bacaan Fiksi tingkat Jatim (1998)
• Pemenag III Sayembara Penulisan Buku bacaan Fiksi Tingkat Nasional (1998)
• Pemenang Syembara Penulisan Buku Bacaan Nonfiksi Tingkat Jatim (1999)
• Pemenang Lomba Menulis Cerpen tingkat Nasional dan Tingkat Depdiknas (2001), dsb.

Dalam kehidupan keluarga beliau dikenal sebagai pribadi yang romantis dan humoris. Semua itu menjadikan beliau sebagai pribadi yang dikagumi banyak orang. Di dalam kehidupannya beliau selalu berpegang teguh pada prinsip hidupnya yaitu “Membaca sebagai mata jaman, berkarya itu melukis pesona,” begitulah tutur beliau ketika kami tanya tentang motto hidupnya. Memang tiada yang lebih menyenangkan dari itu karena berkarya sudah merupakan hobi beliau.

Itulah hasil wawancara singkat kami dengan Bapak S. Tedjo Kusumo. Untuk selanjutnya kita kembali pada pembahasan tentang pelaksanaan kegiatan tadi. Kegiatan diklat ini telah direncanakan jauh-jauh hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Walaupun kegiatan ini hanya akan dilaksanakan selama 1 hari, namun antusias anak-anak sangat besar untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan ini. Dimulai dari pembentukan pelaksanaan sampai pada persiapan menjelang kegiatan, semua berjalan dengan lancar.

Memasuki hari H, semua telah persiapkan secara terencana dan telah terjadwal sesuai dengan kesepakantan sebelumnya bahwa jam 07.00 kita sudah diwajibkan hadir di tempat guna pemantapan acara yang akan dimulai pada jam 07.30 pagi. Setelah semuanya clear anak-anak dipersilakan masuk dan menempati tempat duduknya yang telah disiapkan. Tak berapa lama Bapak Sutedjo beserta Pak Sis sekalu kepala sekolah serta bapak ibu guru tiba di tempat acara akan diselenggarakan.

Awalnya beliau terkesan sangat pendiam dan sama sekali tidak ada kesan bahwa beliau adalah pribadi yang humoris. Setelah mengucapkan pembukaan dan berkenalan dengan anak-anak, sifat humoris beliau perlahan-lahan mulai muncul. Baru menginjak 5 menit anak-anak sudah merasa nyaman belajar dengan beliau. Anak-anak dibuat santai dan relaxe dengan pembelajarannya. Walaupun begitu suasananya tetap serius.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, Pak Tedjo pun mengakhiri pembahasannya dan membuka session tanya jawab, tentang apa-apa yang sekiranya belum dipahami tentang pembahasan tadi. Dan pada akhir session beliau memberikan motivasi kepada anak-anak tentang cita-cita dan kesuksesan di masa mendatang. Beliau memberi pesan bahwa jangan takut untuk berkarya, dan teruslah maju dalam berkarya, jadikan kegagalan sebagai acuan untuk mencapai keberhasilan.
Pukul 11.30 acara di tutup. Setelah itu kami mengadakan foto bersama dengan Bapak Sutedjo dan bapak ibu dan guru lainnya. Acarapun usai, tetapi sebelum Pak Tedjo mjeninggalkan tempat beliau sempat memberikan 2 buah bukunya yang berjudul “Jurnalistik Plus 1” terbitan November 2008 yang diberikan kepada masing-masing ketua tim jurnalistik untuk dijadikan acuan dalam kedepannya.
posted by TIME IS NEVER BACK @ 23.36   1 comments
Lomba Mading
Selasa, 21 April 2009

Dalam mengikuti sebuah perlombaan, kemenangan merupakan hal yang mutlak yang harus didapatkan oleh setiap pesertanya. Namun hakekat dari hal tersebut bukanlah itu. Banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk dapat memenangkan sebuah perlombaan, baik itu menggunakan cara yang benar maupun salah. Bagi yang menang itu merupakan suatu pencapaian yang sempurna, sebaliknya bagi yang kalah hal tersebut bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk kedepannya.

Sabtu, 21 Maret 2009 kemarin, ada sebuah lomba membuat mading (Majalah dinding) yang diadakan oleh STAIN Ponorogo guna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya lomba tersebut rencananya akan diadakan pada Kamis, 12 Maret 2009 namun entah kenapa dari pihak panitia mengundurnya sampai 9 hari. Tak mau kalah SMA N 1 Sambit pun ikut serta mengirimkan delegasinya sejumlah 5 orang yaitu Anita, Jenny, Muslihah, Dian, dan Wisnu untuk mengikuti perlombaan tersebut. ”Kalah menang tidak menjadi masalah bagi kita, yang penting adalah pengalamannya.” Ujar Pak Totok dan Pak Giman, yang merupakan guru pembimbing untuk kegiatan ini.

Ada banyak pilihan judul yang diperlombakan untuk lomba mading ini, yang diantaranya : Agresi Militer Israel ke Palestia, Budaya Islam vs Budaya Lokal, Remaja dan Problematikanya, dan Membumikan Islam. Namun dari tim jurnalistik SMA N 1 Sambit memilih Budaya Islam vs Budaya Islami sebagai judulnya, sebab judul tersebut hampir mencakup keseluruhan dari semua judul yang ada. Hal tersebut diutarakan oleh Dian yang merupakan ketua dari kegiatan ini jauh hari sebelum hari H. “Dengan persiapan yang cukup matang kami optimis bisa meperoleh hasil yang maksimal dalam lomba tersebut. Kami yakin dukungan dari seluruh pihak yang telah membantu usaha kami ini terutama seluruh tim jurnalistik SMA N 1 Sambit akan membuahkan hasil.” Kata Dian.

Akhirnya hari perlombaan pun tiba, dengan diantar oleh Pak Parmuji (guru olahraga) SMAZAMpost berangkat ke STAIN Ponorogo pukul 07.30 WIB. Sesampai di sana mereka sempat dikejutkan oleh berbagai jenis model mading yang dibawa oleh tim lain yang bisa dibilang bervariatif dan beda dari yang lainnya. Ada yang berbentuk masjid, kubah, rumah, medan perang, dll. Namun mereka tidak gentar melihat hal tersebut. Dengan waktu yang terbatas, mereka berusaha untuk memaksimalkan waktu yang diberikan selama 4 jam ini (mulai pukul 09.00-13.00 WIB). Untuk mengefisienkan waktu, mereka membagi tugas menjadi 3 subkerja, Dian dan Jenny bertugas menata mading, Wisnu dan Muslihah bertugas membuat artikel, sedangkan Anita bertugas sebagai desainernya. Waktu terus berjalan, tanpa didampingi pendamping mereka berusaha keras untuk menampilkan yang terbaik untuk SMA N 1 Sambit. Dengan peralatan dan bahan seadanya mereka berpacu dengan waktu agar bisa menyelesaikan mading buatannya tepat pada waktunya. “Dan syukur Pak Giman menyempatkan diri untuk bisa datang pada 1 jam terakhir, sehingga kami bisa bertanya tentang apa-apa saja kekurangan dari mading kami ini.” Jawab Muslihah di sela-sela kesibukannya membuat karya tulis untuk madingnya. Pambenahan demi pembenahan terus-menerus dilakukan, dan tiba-tiba bel penunjuk tanda waktu telah habis berbunyi “thet thereee…..t” terpaksa semua aktivitas dihentikan tanpa terkecuali. Panitia juga memberikan kesempatan untuk para peserta melihat-lihat hasil karya dari peserta lain seraya sebagai pembanding antara karya yang satu dengan yang lainnya juga untuk momen kenang-kenangan.

Semua selesai, panitia pun memberikan sedikit penjelasan tentang seperti apakah mading yang baik itu serta kriteria penilaiannya dan tujuan dari diadakanya lomba ini. Sedangkan untuk hasil lomba akan diumumkan pada hari Sabtu, 28 Maret mendatang. Lewat website ini mereka meminta do’a dari seluruh warga SMA N 1 Sambit agar bisa memenangkan lomba tersebut, dan mudah-mudahan dengan ajang seperti ini SMA N 1 Sambit bisa dikenal oleh masyarakat luas.
posted by TIME IS NEVER BACK @ 09.02   1 comments
Tentang Saya

Name: TIME IS NEVER BACK
Home: Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
About Me: Waktu takkan pernah kembali,dan takkan ada orang yang mampu mengubahnya. Ingatlah selalu bahwa kita hidup hanya sementara.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

BLOGGER

© TIME IS NEVER BACK .Blogger Templates by Isnaini and Cool Cars Pictures