TIME IS NEVER BACK

Blog ini dibuat berdasarkan perintah dari guru Teknologi dan informatika sekolahku, untuk tugas semester pertama. Masing-masing siswa diharuskan membuat minimal dua puluh posting, jika mau melihat nilai TIKnya nanti pada akhir semester satu. Jadi kami harus segera mungkin melengkapi posting kami agar bisa menyelesaikan tugas.

 
Anda Pengunjung ke :
Web Counter
Free Web Counters.
Tinggalkan Pesan Anda
.
Sekarang Pukul :
.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Apresiasi Seni ke Surabaya
Kamis, 26 Februari 2009

Sabtu, 24 Januari 2008 aku dan teman-temanku ikut kegiatan apresiasi seni yang di adakan oleh sekolahku yaitu SMA Negeri 1 Sambit yang dibimbing langsung oleh Bpk. Totok selaku guru kesenian kami, yang dibantu oleh guru-guru lainnya seperti Bpk. Sugiman, Bpk. Edi Purnomo, Bpk. Dion, Bu Isro’ Indarti, Bu Arna, Bu Nurul, dan Bu Widyawati. Rencananya kami akan mengunjungi beberapa tempat antara lain Moseum Trowulan yang ada di Mojokwerto, kemudian Moseum Mpu Tantular dan Moseum Jales Veva Jaya Mahe yang ada di Surabaya.

Dengan jumlah personil yang hanya mencapai 45 siswa dan 8 orang guru, kami berangkat dari sekolahan pukul 03.00 WIB. Dengan menggunakan 2 buah armada bus, yang satu bus mini dan yang satunya adalah bus yang berukuran sedang, nam,un hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk terus berkarya. Sekitar pukul 04.20 WIB rombongan kami singgah sejenak di salah satu masjid yang ada Saradan untuk melaksanakan sholat subuh, dan setelah selesai tanpa mengulur-ngulur waktu kami kembali melanjutkan perjalanan agar tidak membuang-buang waktu.

Dan akhirnya pukul 07.00 WIB kami tiba di tempat pertama yaitu Moseum Trowulan yang ada di Mojokerto, Jawa Timur. Moseum ini merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang sempat berjaya pada abad ke 14 Masehi. Moseum ini dibangun pada tahun 1924 dan diresmikan pada tahun 1926 oleh mantan Wakil Bupati Mojokerto yaitu R.A.A.Kromodjojo Adinegoro dan orang belanda yaitu Ir. Henry Maclaine Pont. Sebenarnya ada banyak sekali peninggalan-peningalan dari Kerajaan Majapahit yang dimiliki oleh Moseum Trowulan, tetapi setelah era penjajahan Belanda berakhir dan digantikan oleh Jepang banyak peninggalan dari moseum tersebut yang dibawa pulang ke Belanda oleh para penjajah Belanda. Itulah sedikit cerita tentang sejarah dari Moseum Trowulan.

Begitu masuk kedalamnya kompleks moseum kami disambut dengan indahnya pemandangan di sana, hal itu bisa dibuktikan dengan tatanan yang rapi dan terjaganya kebersihan tempat tersebut, ditambah dengan rindangya pepohanan yang ada di dalamnya. Setelah turun dari bus kami langsung sarapan untuk mengisi perut kami yang kosong setelah perjalanan yang jauh. Selesai sarapan kami langsung berkeliling untuk melihat kemegahan dari Moseum Trowulan tersebut. Ada banyak sekali patung-patung yang dipajang di halaman gedung moseum guna menjaga keasrian suasana di sana agar terlihat seperti tempo dulu. Dan kami sempat melihat tempat yang sedang menjadi bahan berita oleh media massa yaitu tentang situs sejarah Trowulan yang mengatakan bahwa pembangunan gedung baru di atas tanah peninggalan sejarah tersebut telah merusak peninggalan-peninggalan sejarah yang belum tergali. Ternyata setelah kami tanyakan kepada petugas moseum apakah hal yang diberitakan itu benar? Ternyata tidak, pembangunan itu dilakukan dengan maksud menambah gedung baru karena gedung yang lama sudah tidak bisa menampung benda-benda temuan yang lainya sehingga pengelola moseum terpaksa mengorbankan salah satu hasil temuannya. Tapi rencananya temuan yang telah tergali tersebut tidak akan disia-siakan karena kelak lantai gedung yang baru akan dibuat dari kaca sehingga pengunjung dapat melihat puing-puing bangunan dari atas gedung.

Selesai dengan berkelilingnya, kami dikumpulkan untuk mendapat pengarahan dari pemandu wisata yang ada di sana, lalu si pemandu pun menjelaskan sedikt demi sedikit benda-benda yang ada di dalam museum walaupun tak semuanya. Akhirnya setelah memperoleh cukup informasi sekitar pukul 10.00 WIB kami meninggalkan Museum Trowulan dan melanjutkan perjalanan menuju Museum Jeles Veva Jaya Mahe yang ada di Surabaya.

Perjalanan menuju Museum Jales Veva Jaya Mahe agak sedikit lama karena padatnya lalu lintas kota Surabaya. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam kami tiba di sana. Begitu masuk kami harus melewati beberapa pos penjagaan, karena maklum tempat itu adalah markas angkatan laut terbesar yang ada di wilayah timur Indonesia. Di sana kami dipandu oleh Bpk. Triyanto yang merupakan salah satu anggota dari marinir yang ada di sana. Sambil Berkeliling tak lupa jepretan kamera yang kami bawa kami gunakan untuk diabadikan. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah gedung yang di atasnya terdapat sebuah patung yang terbuat dari campuran besi dan tembaga yang berdiri kokoh dengan ketinggian mencapai 30 meter. Di dalam gedung Bpk. tri tadi menunjukkan berbagai jenis miniatur kapal, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari logam, tak lupa beliau juga menunjukkan miniatur pangkalan angkatan laut yang sedang kami datangi ini. Tetapi sebelum memasuki gedung tersebut kami disambut dengan gong yang berdiameter 2,5 meter. Gong ini digunakan untuk mengumpuklan para marinir saat upacara atau keadaan darurat. Di atas gedung kami bisa melihat Pulau Madura yang berjarak antara 5-6 km dari tempat kami berdiri. Dan tak ketinggalan jembatan Suramadu yang belum selesai pembangunananya.

Panasnya suhu udara di sana membuat para peserta apresiasi seni kelelahan, lalu kami istirahat di sana sambil melakukan sholat dhuhur dan makan siang. Dan sekitar pukul 14.00 kami harus meninggalkan Museum Jales Veva Jaya Mahe karena waktu berkunjung kami telah usai. Sebenarnya sebelum berkunjung ke museum ini kami ingin berkunjung ke Museum Mpu Tantular akan tetapi keterbatasan waktu dan kami langsung mengunjungi Museum Jales Veva Jaya Mahe.

Adanya banyak informasi yang telah kami peroleh dari kedua tempat tersebut untuk kami jadikan laporan nantinya setelah selesai kegiatan. Kami mencoba mencari alternatif tempat hiburan yang lainnya. Dan rencananya kami akan mengunjungi pantai Kenjeran yang dekat dengan Museum Jales Veva Jaya Mahe, sekitar 1 jam perjalanan. Dan Hypermarket Giant un tuk mencari oleh-oleh. Akhirnya pukul 20.30 WIB kami berangkat pulang dari Surabaya ke Ponorogo, dan syukur alhamdulillah kami tiba di sekolah hari Minggu pukul 02.00 dini hari dengan selamat.
posted by TIME IS NEVER BACK @ 23.31  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Tentang Saya

Name: TIME IS NEVER BACK
Home: Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
About Me: Waktu takkan pernah kembali,dan takkan ada orang yang mampu mengubahnya. Ingatlah selalu bahwa kita hidup hanya sementara.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

BLOGGER

© TIME IS NEVER BACK .Blogger Templates by Isnaini and Cool Cars Pictures